SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 10 DZULHIJAH 1432 H

Laporan Observasi 0

Abu Afsa | 03.15 |

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali generasi muda yang menganggap sejarah itu hanya sebuah dongeng. Padahal belajar sejarah adalah belajar untuk memetik hikmah dari peristiwa masa lalu. Menghinadri keadaan yang menyedihkan atau hal yang tidak menyenangkan dan selanjutnya membangun masa depan yang lebih baik. Dengan bercermin pada masa lalu, adalah merupakan sikap bijaksana dan berlandaskan budi luhur, maka hendaknya para generasi muda mencari tahu kebudayaan apa saja yang ada di Indonesia. Usaha untuk mengetahui kebudayaan ini dapat dilakukan dengan membaca buku atau mengunjungi obyek-obyek yang ada di Indonesia. Dengan mengunjungi obyek-obyek budaya tersebut diharapkan para generasi muda lebih menintai kebudayaan sendiri.
1.2 Tujuan Karya Wisata Ilmiah ( KWI )
Tujuan dilaksanakannya Karya Wisata Ilmiah ini adalah agar siswa mengetahui, mengamati dan dapat membedakan obyek yang ada di buku dengan kenyataan yang dilihatnya, serta supaya siswa mengetahui kekayaan dan keaneka ragaman budaya yang ada di Indonesia.

1.3 Metode / Cara Pengumpulan Data
1.3.1 Datang langsung ke lokaksi-lokasi sejarah.
1.3.2 Melalui keterangan yangb diberikan Guide Tour.
1.3.3 Melalui buku-buku yang selaras dan menunjang kegiatan observasi, seperti ; buku-buku Sejarah Kelas X dari Erlangga, buku-buku panduan dari tempat wisata sejarah yang dikunjungi.
1.3.4 Bertanya langsung pada pemandu wisata di kompleks sejarah.
1.3.5 Bahan-bahan dari film dokumenter seperti film Yokya kembali, Serangan Umum 1 Maret.
1.3.6 Keterangan dari Guru Pembimbing.
BAB II
LAPORAN HASIL KARYA WISATA ILMIAH

2.1 Sejarah Candi Borobudur dan Pelestariannya

A. Sejarah Candi Borobudur
Sejak dibangun pada abad ke-8 sejarah Borobudur timbul tenggelam bersama dengan surutnya agama Budha. Borobudur pun ditinggal pemeluknya dan lama kelamaan borobudur menjadi gundukan batu dan ditutupi semak belukar dan orang-orangpun takut mendekatinya karena angker. Dan lambat laun Borobudur-pun mulai diperhatikan dan diperbaiki. Tak hanya pemerintah Inggris yang memperbaiki Belanda pun ikut serta memperbaikinya dan kemudian Borobudur menjadi baik dan nrapi lagi walaupun tidak sama persis dengan yang dulu. Dan mungkin akan bertahan 1.000 tahun lagi Borobudur ini berdiri.

B. Letak Candi Borobudur
Borobudur terletak di daerah yang dikenal dengan nama Kedu Selatan, tepatnya berada di Kecamatan Borobudur Daerah Tingkat II Kabupaten Magelang, 95 km dari Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang dari Yoktakarta berjarak 42 km.
Borobudur ini dibangun di atas bukit kecil yang diratakan tak jauh dari Candi borobudur terdapat Candi Pawon dan Candi Mendut.

C. Nama dan Kapan Borobudur Didirikan
Nama Borobudur sampai saat ini belum begitu jelas dari mana asalnya, karena para ahli sampai saat ini belum menemukan dari mana dan darai kata apa Candi Borobudur itu. Ada yang mengatakan Borobudur itu dari kata Vihara dan Budur. Vihara berarti biara berubah lagi menjadi bara. Sedangkan Budur adalah nama tempat yang tinggi. Jai artinya biara di tempat yang tinggi atau bukit.
Ada lagi dari kata Bumi Sambhara dan ada tambahan Budhara. Kata ini terdapat pada PrasastiCri Kahulunan tahun 824 M, namun semua itu belum memuaskan. Sampai saat ini kami belum mengetahui pasti kapan Borobudur didirikan. Hal ini menyebabkan Borobudur dalam kegelapan. Mungkin didirikan pada abad ke 7, 8 sampai abad ke 9. Pada abad ini berkembang 2 kerajaan yaitu kerajaan dari Dinasti Sanjaya beragama Hindu dan kerajaan Sailendra dari agama Budha.

D. Arti Borobudur
Borobudur adalah lambing suci agama Budha, Bangunan candi ini terbuat dari batu dan sebanyak 55.000 m3 batu tersusun, tinggi bangunannya 42 m dan lebarnya 123 m dan berusia 12 abad.
Borobudur mempunyai fungsi :
1. Lambang suci agama Budha.
2. Monumen peringatan dan penghormatan kepada sang Budha.
3. Tempat menyimpan relief-relief adalah benda-benda suci peninggalan adri sang Budha atau sang Bhiksu yang ternama.

E. Bentuk Bangunan dan Maknanya
Borobudur terdiri darai 3 bagian, yaitu bagian kaki, badan, dan kepala candi Borobudur. Bagian kaki itu namanya Karmawibangga. Badan candi Borobudur berupa lorong-lorong mengelilingi candi. Badan candi itu dinamakan Rupadhuta. Dan puncak atau kepala candi merupakan rangkaian stupa-stupa dengan stupa di tengahnya. Bagian puncak ini dinamakan Arupadhuta.

F. Petunjuk Naik Borobudur dan Arti Sikap Mudra.
Pada umumnya candi-candi hanya menghadap ke barat atau ke timur. Namun candi Borobudur menghapad ke empat arah. Meskipun begitu pintu masuk Borobudur adalah arah timur, lalu tangga pertama kita menuju ke arah kiri, langkah ini dinamakan Pradaksina, dan langkah ke kanan dinamakan Prasawiya.
Sesuai ajaran agama Budha aliran Mahayana Borobudur di bagi dalam 10 tingkatan atau disebut Dhasabhumi :
1. Pramudhita 6. Abimukti
2. Vimala 7. Durangama
3. Prabhakari 8. Acala
4. Archismati 9. Sadhumati
5. Sudurjaya 10. Dharmamega

2.2 Sejarah Monjali dan Kegiatan-kegiatannya

A. Sejarah Monjali
Monumen Yokya kembali dibangun pada tanggal 29 juni 1985, dengan upacara tradisional penanaman kepala kerbau dan peletakan batu pertama oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri paduka Alam VIII. Dipilihnya nama “ Yokya Kembali “ dengan pengertian yang luas, berfungsinya Pemerintah Republik Indonesia dan sebagai tetenger peristiwa sejarah ditarik mundurnya tentara Belanda dari Ibu Kota Yokyakarta pada tanggal 29 Juni 1949 dan kembalinya Presiden Soekarno, Wakil Presiden, Pimpinan Negara yang lain pada tanggal 6 Juli 1949 di Yokyakarta.
Dilihat dari bnetuknya Monumen Yokya Kembali berbentuk kerucut atau Gunungan dengan kektinggian 31,80 m adalah sebuah gambaran “ Gunung Kecil “ ditempatkan di sebuah lereng Gunung Merapi.
Monumen Yokya Kembali terletak di Jl. Lingkar Utara, Dusun Jongkang, Desa Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yokyakarta. Didirikan di atas lahan seluas 49. 920 m2. Monumen ini diresmikan pembukaanya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 06 Juli 1989 dengan penandatanganan Prasasti.





B. Koleksi Museum Monjali

1. Taman dan Sekitarnya
Koleksinya antara lain :
a. Replika Pesawat Cureng terletak di taman bermain sebelah utara porter timur.
a. Meriam PSU – 560 kaliber 57 mm dan meriam PSU Brofors L – 60 kaliber 40 mm.
b. Replika Pesawat Guntai.

2. Ruang Museum I ( satu )
Ruang pamer dengan tema “SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN“ diantaranya :
a. Panil Tegak I, pada panil ini disajikan dokumen foto-foto peristiwa sekitar proklamasi.
b. Panil Dinding I, disajikan 4 bingkai dokumen foto peristiwa sewaktu rakyat Jakarta menyambut Gema Proklamasi.
c. Teras sudut ruang museum.
d. Peta Timbul Wilayah Republik Indonesia stelah Perjanjian Renville. Dan masih banyak lagi yang tak bias disebutkan satu persatu.

3. Ruang pamer dengan tema “PERANG GERILYA DENGAN SISTEM PERTAHANAN RAKYAT SEMESTA”. Di rung ini disajikan koleksi yang mendukung Visualisasi Perjuangan Bangsa Indonesia dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan pada waktu Agresi Militer Belanda Kedua ( 19 Desember 1948 ).

4. Ruang Museum III ( tiga )
Ruang pamer dengan tema “SEPUTAR PELAKSANAAN SERANGAN UMUM 1 MARET 1949” merupakan puncak dari perang gerilya.

5. Ruang Museum IV ( empat )
Ruang pamer dengan tema “YOKYA SEBAGAI IBU KOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA”.

6. Koleksi Relief dan Diorama

C. GARBHA GRAHA
Puncak dari bangunan induk yang disebut dengan Grbha Graha atau ruang hening dengan luas 1.121 m2 bentuk kerucut terpancung dengan dua lapik ( kulit ) dengan kemiringan 45o. Garis tengah ruangan 28.50 m. Bagian puncak yang tingginya 14 m dari lantai terdapat lubang cahaya dengan garis tengah 1,40 m, sehingga membentuk mirip kerucut terpancung.
Di samping itu ruang Garbha Graha dilengkapi dengan sarana antara lain :
1. Unit Benedra Pusaka.
2. Unit Relief Simbolik.
3. Unit Kata Mutiara ( pesan pelaku pejuang )
Kata pesan tersebut dipahatkan pada rana bagian belakang Garbha Graha yang dilapisi dengan marmer hitam. Tinggi 2 m dan panjang 8 m. Ditulis sesuai tulisan tangan beliau dengan tinta emas sebagai berikut :
Rakyat dan ABRI selalu manunggal.
Perjuangan dan cita-cita pantang gagal.
Negara Pancasila tetap jaya dan kekal.
Berkat Ridho Tuhan Yang Maha Tunggal.

0 Responses So Far:

 
Abu Afsa Blog Copyright © 2010 Prozine Theme is Designed by Lasantha Home | RSS Feed | Comment RSS